Halaman

Jumat, 23 Maret 2012

Adab Penulisan di Internet

Artikel saya kali ini ingin membahas etika-etika penulisan di internet. Selamat membaca yaaa...
Internet adalah sebuah jaringan komputer dunia, yang tidak mengenal batas antara negara. Kita bisa terhubung dengan siapa saja di belahan dunia lain melalui Internet dengan begitu mudahnya. Penulisan di internet seringkali terjadi kesalahan, seperti dengan memindahkan tulisan orang lain menjadi tulisan sendiri. Penulisan tanpa ada sumber dengan mengutip tulisan orang lain disebut plagiat. Untuk menghindari terjadinya plagiat tersebut maka perlu diperhatikan beberapa adab penulisan di internet.

1.       Sembunyikan identitas orang/lembaga yang kita kiritik 
Sebaiknya kita tidak menyebut identitas orang/lembaga yang kita kritik. Lebih baik kita menyebut inisialnya atau menyebut ciri-cirinya saja .

            2.      Sebutkan bukti sumber informasi selengkap-lengkapnya
Bila kasusnya sudah menjadi “rahasia umum” (sudah tersebar luas), kita dapat menyebut identitas orang/lembaga yang kita kritik itu. Namun, hendaknya kita menyebut sumber informasi kita selengkap-lengkapnya.Untuk sumber dari internet, kita bisa menyajikan link nya.Sumber informasi itu merupakan bagian dari bukti. Tanpa bukti, kita bisa dituduh melancarkan  fitnah!

            3.      Sampaikan pujian lebih dulu
Kita jangan langsung memaparkan masalah atau menyampaikan keluhan/kritik. Sebaiknya kitamenyampaikan pujian lebih dulu mengenai orang atau lembaga yang kita kritik.    

                        4.      Setelah memuji, sampaikan ucapan terima kasih
Efek positif dari pujian itu akan lebih besar bila kita menyertainya dengan ucapan terima kasih. Bagaimanapun, semua orang (yang normal) pasti senang mendapat ucapan terima kasih, apalagi bila mendapat kesan bahwa ucapan terima kasih itu disampaikan dengan setulus-tulusnya.
                         
            5.      Ciptakan kesan bahwa kita lebih menaruh perhatian pada orang/lembaga yang kita kritik 
Hindari kesan bahwa persoalan yang kita bicarakan itu mengenai betapa terganggunya diri kita, atau pun hal-hal lain yang bersangkutan dengan kepentingan kita sendiri.

                        6.      Perbanyaklah kata “kita”
Penggunaan kata “kita” membuat posisi kita sepihak dengan orang/lembaga yang kita kritik, bukan berhadapan dengannya. Bahkan, penggunaan kata “kita” menumbuhkan  keakraban dan bukan permusuhan.   

                      7.Tempatkanlah diri lebih “rendah” daripada orang/lembaga yang kita kritik 
Daripada melancarkan tuduhan atau persangkaan buruk, lebih baik mengajukan pertanyaan.

                      8.      Mohon maaflah atas segala kata-kata yang kita tuliskan
Bagaimanapun, kita bukanlah manusia yang sempurna. Diantara pembaca pati ada yang merasa kecewa dan sakit hati. Jadi, daripada mengatakan “saya mohon maaf Kalau ada kesalahan kata-kata-saya”, lebih baik kita menulis “saya mohon maaf atas segala kesalahan kata-kata saya”

Karena ada peraturan di dalam undang-undang yang telah di atur di Indonesia mengenai informasi dan transaksi elektronis yang telah disyahkan pada tahun 2008. Pada UU ITE perbuatan yang dilarang menyangkut isi tulisan pada BAB VII pasal 27 ayat satu sampai empat dan pasal 28 ayat satu dan dua.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar